BUTONNEWS.COM: JOGJAKARTA–Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027, Jumat (27/5) di Balai Senat UGM. Ia menggantikan Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., yang telah habis masa jabatannya.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.,Sc. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward O.S. Hiariej, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kepala BIG, Muh Aris Marfai, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.
Ketua MWA UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.,Sc., menyampaikan harapan rektor baru UGM nantinya bisa mempersatukan energi dan kekuatan yang dimiliki UGM. UGM memiliki lebih dari 50 ribu mahasiswa sebagai potensi bangsa yang harus dikembangkan untuk membawa universitas semakin menjulang tinggi dan mengakar kuat pada kepentingan kemanusiaan, masyarakat, bangsa, dan negara.
“Selamat bekerja, kami titip Ibu Rektor untuk bisa mempersatukan kekuatan UGM menjadi bagian dari kekuatan Indonesia,” tuturnya dikutip situs resmi UGM.
Sementara Ova Emilia menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk mengawal UGM selama lima tahun kedepan. Ia menyampaikan komitmen terus memperkuat pendalaman dan penanaman jati diri UGM yakni sebagai Universitas Pancasila, Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan di lingkungan kampus serta menerjemahkannya dalam konteks terkini.
Ia menjelaskan saat ini universitas memasuki era perubahan besar dengan berbagai isu global seperti pandemi Covid-19, transformasi digital, dan perubahan iklim telah mendisrupsi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk tata kelola tridarma perguruan tinggi.
Menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang ada, Ova menekankan kembali posisi UGM menghadapi era perubahan besar ini. Pertama, UGM perlu hadir sebagai kampus penjaga persatuan, kebinekaan dan kebangsaan.
Kedua, UGM harus mengambil posisi sebagai pemimpin transformasi institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
“UGM juga memiliki peran penting sebagai pengawal kepemimpinan strategis Indonesia di level global. UGM perlu ikut berperan sebagai mitra pemerintah Indonesia yang kritis dan konstruktif dengan menyediakan kajian serta rekomendasi yang berpegang teguh pada kaidah-kaidah keilmuan dan relevansi,”urainya.
Sebelumnya, Panut Mulyono mengucapkan terima kasih telah dipercaya memimpin UGM selama 2017-2022. Ia berharap di bawah kepemimpinan rektor baru UGM akan semakin maju dan berkembang serta memberikan kemanfaatan dan kontribusi lebih bagi masyarakat bangsa, dan negara.
“Semoga UGM bisa terus memandu perjalanan bangsa Indonesia dalam mencapai kejayaan,”ucapnya.(red)