BUTONNEWS.COM: BATAUGA–Bawaslu Buton Selatan menggelar media gathering dan persamaan persepsi peran media dalam melawan berita hoaks ujaran kebencian dan isu sara. Kegiatan ini dilaksanakan di aula gedung Alsafitri Batauga, Rabu (20/7/2022).
Komisioner Bawaslu Busel Rosni menjelaskan, tahapan pemilu digelar akan segera dimulai. Tahapan selanjutnya pemutakhiran data pemilih, pembentukan PPK dan tingkat desa hingga PPS.
Salah satu tugas Bawaslu adalah menawasi penyelenggaraan Pemilu sehingga berlangsung Jurdil. Mencegah politik uang. Mencegah netralitas ASN, TNI Polri, Kades menjadi bagian tugas bawaslu, mengawasi putusan bawaslu KPU, DKPP, hingga KASN tetap diawasi Bawaslu.
Tak hanya itu juga meningkatkan partisipasi masyarakat. Mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat aktif bekerja sama melakukan pengawasan tahapan pemilu.
Dalam hal pelanggaran pindana, Bawaslu merekomendasikan ke Gakumdu. Ini adalah melibatkan polisi, kejaksaan dan Bawaslu.
Soal pelanggaran kode etik diselesaikan ke DKPP.
Ia berharap media mampu bersama menjadi bagian untuk mensosialisasikan terkait tugas Bawaslu. “Selain itu kami berharap mencegah diinformasikan selama tahapan berlangsung, ” harapnya.
Tugas, wewenang dan kewajiban Pengawas Pemilu sudah diatur berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap Pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu serta mengawasi persiapan Penyelenggaraan Pemilu.
Komisioner lainya Hastun mengatakan, untuk menciptakan Pemilu Jurdil, tidak hanya menjadi tugas satu lembaga saja, dalam hal ini Bawaslu. Tapi diperlukan pengawasan partisipasi dari berbagai kalangan, salah satunya insan pers.
“Saya percaya wartawan punya kemampuan intelejen dalam mengungkap informasi yang terselubung,” bebernya
Hastun juga mengatakan, ini moment sangat penting terkait tahapan pemilu dalam kaitanya kegiatan saat ini. Ia berharap media dan Bawaslu memiliki persamaan persepsi dalam menciptakan Pemilu yang jurdil melawan hoks dan isu sara.
Ketua Bawaslu Busel, Mahyudin mengharapkan sinergitas bersama insan pers. Sebab, menurutnya media merupakan corong informasi masyarakat.
Ia percaya fungsi menyampaikan informasi yang mencerdaskan kepada masyarakat. Peran pers yang mendorong pendidikan politik yang mencerdaskan, menyampaikan informasi akurat, pers tetap menjaga independensi.
Olehnya, sebagai lembaga publik, Bawaslu Busel bersama media perlu menumbuh kembangkan kepercayaan publik, yakni keterbukaan informasi.
Dalam menjalankan tugas, pers dapat berafiliasi dengan berbagai kalangan, tidak terkecuali para kandidat dan parpol. Olehnya itu, dia berharap pers tetap dapat menjaga independensi.
“Sinergitas keterbukaan informasi. Kami harapkan media mengambil peran penting dalam mengawasi tahapan pemilu. Menyajikan informasi yang menambah wawasan serta dapat mendorong nilai edukasi dan pendidikan politik kepada masyarakat bersama Bawaslu,” imbuh mantan aktifis pers mahasiswa UHO ini.
Sementara itu, Ketua PWI Baubau, La Ode Aswarlin memaparkan betapa dahsyatnya dampak dari pemberitaan yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab, terutama oleh media partisan. Bukan hanya mengobrak-abrik rasa keadilan publik, lebih dari itu, akan mengacaukan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam kegiatan ini mengadirkan sejumlah pimpinan media dan wartawan. (adm)