BUTONNEWS. COM: LABUNGKARI–Dalam rangka mengembangkan dan menggali potensi desa, Disperindag Buton tengah menggandeng DZ Group berbagai kegiatan untuk mengembangkan potensi desa untuk menunjang ekonomi masyarakat dalam pembangunan daerah.
Menurut pihak DZ Group Zainudin S. IP, Disperindag Buton tengah dalam mengembangkan IKM (Industri Kecil Mengengah) menggandeng DZ GROUP. Yakni dalam mengolah potensi disetiap desa yang ada di Buton Tengah dari mengidentifikasi potensi disetiap desa, pemetaan kawasan potensi desa, pengolahan, branding, promosi hingga pemasaran.
Hal tersebut tercipta saat Pihak DZ Group Zainudin, S.IP berdiskusi langsung dengan Kepala Dinas Disperindag Kabupaten Buton Tengah Lukman, S.Pd., M.Pd dan Kepala Bidang Pengendalian data dan Informasi Industri Nurul Aeni Mainu, SH di ruangan kantor Disperindag Kabupaten Buton Tengah tanggal 14 Juli 2022 Lalu.
Kadis Disperindag Buton Tengah Lukman sangat senang ketika berdiskusi dengan Pihak DZ GROUP.
“Saya sangat senang dikunjungi, apalagi sampai mau mendampingi dan bekerjasama dengan Disperindag Buton Tengah dalam mendampingi dan mengembangkan IKM, apalagi Pendampingannya sampai pemasaran hingga mandiri. Saya akan memfasilitasi setiap kegiatan yang bagus ini, siapa yang tidak senang ketika kita melihat daerah kita khususnya didesa potensinya dapat terolah hingga mampu menunjang kehidupan masyarakat. Ini sangat bagus dan saya sangat setuju,” katanya.
Ia juga berjanji akan terjun ke lapangan berkoordinasi dengan Pemdes untuk mengidentifikasi potensi apa yang digenjot.
“Kita akan turun di lapangan, berkunjung ke desa-desa untuk mengidentifikasi apa-apa saja yang bisa dikembangkan yang susuai dengan potensi desanya dan membangun kerja sama dengan Pemdes setempat, ” ujarnya.
Kepala Bidang Pengendalian data dan Informasi Industri Nurul Aeni Mainu, SH mengatakan, banyak potensi yang bisa di olah di Buton Tengah ini. Dari hasil laut seperti ikan lureh, ikan terbang yg masyarakat setempat disebut ikam kambala, kepiting, rumput laut. Juga hasil pertanian seperti kacang mete, ubi jalar, singkong, pisang. Tinggal bagaimana kita mengolahnya agar menjadi sesuatu produk yang layak untuk dikembangkan. (rds)