Aliadi Sebut Batuatas Masih Gelap, Nafiruddin : Listrik Batuatas, Vol Gas Rem Blong

0
353
Pj Bupati Busel La Ode Budiman menekan saklar tanda pengoperasionalan pembangkit listrik tenaga diesel resmi di launching. FOTO IST

BUTONNEWS.COM: BATAUGA-Percepatan pembangunan listrik di pulau terluar Kecamatan Batuatas, Kabupaten Buton Selatan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah setempat. Tanggal 27 Oktober 2023 Pj Bupati Busel sudah launcing peresmian operasional mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Pj Bupati Busel La Ode Budiman bersama jajaranya berfoto bersama Camat dan tokoh adat Batuatas. FOTO IST

Wakil Ketua DPRD Busel Aliadi punya pandangan lain terkait kunjungan kerja Pj Bupati Busel di Batuatas 27 Oktober lalu. Ia menyebut Batuatas masih gelap hingga saat ini. Peresmian tersebut hanya menyalakan lampu di tiang dekat gudang mesin dan operasional mesin. Kata dia, Pemkab Busel terkesan membohongi publik. Khususnya masyarakat Batuatas.

“Tidak benar listrik di Batuatas sudah menyala. Yang benar adalah peresmian operasional mesin memang betul. Tapi Batuatas masih gelap hingga saat ini,” ujarnya kepada media ini.

Lanjut Aliadi, karena pasca sehari launching operasional mesin di Batuatas oleh Pj Bupati Busel. Pihaknya berkunjung di Batuatas.  Dalam diskusi bersama warga Batuatas, mereka menginginkan menyala listriknya. Ada KWHnya sampai ke rumah-rumah. Bukan hanya peresmian pengoperasionalan mesin saja.

“Bagaimana mau menyala listriknya, KWHnya belum ada. Jadi jangan bohongi masyarakat listrik Batuatas menyala, tidak usah ke Batuatas Bupati. Masyarakat menginginkan ketika Bupati ke Batuatas listriknya sudah menyala, di rumah-rumah itu ada KWH dan menyala lampunya,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Busel Aliadi.

Menurut politisi Hanura ini, peresmian listrik di Batuatas itu pembodohan kepada masyarakat. Tujuh desa itu jika sudah ada KWH. Misalnya, satu desa lima atau 10 rumah yang diresmikan itu tidak apa-apa. Tapi ini tidak ada KWH mau diresmikan. Bikin habis anggaran perjalanan dinas. Pun OPD ikut juga dalam rombongan itu.

“Batuatas masih gelap. Jadi jangan seakan-akan turunya Pj Bupati Busel ke Batuatas itu kemudian meresmikan operasional mesin dibangun kesan di facebook Kominfo Busel bahwa listrik di Batuatas sudah menyala. Jadi Batuatas masih gelap sampai detik ini,” imbuhnya.

Idealnya, jika menginginkan peresmian listrik mestinya dalam satu desa sudah terpasang satu atau dua rumah KWH tiap desa. Nanti progresnya percepatan atau pemasangan KWH tiap rumah sambil dikerjakan dikemudian hari. “Jadi jangan bodohi masyarakat Batuatas,” ujarnya.

“Apa gunanya kasi menyala listrik yang dipasang ditiang dekat mesin kemudian setelah itu dimatikan lagi, jadi apa yang dikatakan meresmikan listrik itu sama saja resmi membohongi masyarakat,” imbuhnya.

Terpisah, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Busel, Nafiruddin menyatakan, pembangunan listrik di Kecamatan Batuatas terus berproses pengerjaanya. Kata dia percepatan pembangunan listrik di Batuatas “vol gas rem blong”.

Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Busel Nafiruddin. FOTO IST

Kata dia, Pemkab Busel dan PLN sudah bersepakat dalam pernjanjian kontrak kerja sama yang dituangkan dalam MoU Rabu 24 Oktober 2023 di Makassar.  Pemkab Busel terkait listrik tiap saat terus terprogres pembangunanya. “Listrik Batuatas, vol gas, rem blong,” centilnya.

Menurutnya, MoU PLN dan Pemkab Busel terkait listrik di Batuatas ini momentum yang sangat langka. Karena saat penandatangan MoU dihadiri langsung PLN pusat. Ini baru pertama kali dalam sejarah penandatangan MoU karena dihadiri langsung Direktur Pembangkitan PLN pusat.

Ia menjelaskan, progress listrik di Batuatas pada bulan Desember 2023 ini akan ada lagi kontrak baru dengan vendor untuk pengadaan PLTS 1300-an KW. Bulan Januari 2024 sudah akan dimulai pengerjaan.

Tugas Pemda kata dia, adalah tinggal mengurus persoalan akta hibah lahan. Untuk progres saat ini mesin yang ada baru ada tiga. Satu sementara berfungsi. Duanya ini sementara dibelikan alat teknisnya. Kemungkinan Senin depan akan dipasang lagi.

“Jika sudah dua yang berfungsi semua mesinya . Sebenarnya sudah bisa kita lirik untuk listrik kepada rumah-rumah masyarakat,” ujarnya.

Kini lanjut dia, untuk mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga di Batuatas itu tinggal menunggu Sertifikat Laik Operasi (SLO). “Yang saat ini mesin itu belum ada SLO. SLO mesin itu harus ada untuk dialirkan ke masyarakat. Hari Senin depan dari pihak asosiasi ke Batuatas untuk mengecek sudah layak operasi atau tidak,” jelasnya.

Ia menegaskan, yang diresmikan Pj Bupati Busel tanggal 27 Oktober 2023 itu adalah peresmian pengoperasionalan mesin. Belum dialirkan ke masyarakat. Hanya saat ini menunggu SLO mesin. “Karena kalau tidak ada SLO kita salah juga, tapi pada prinsipnya mesinya sudah siap. SLO itu harus ada,” ujarnya.

Menurutnya, dari kapasitas mesin yang ada, belum bisa melayani masyarakat. Harus ada pengaliran secara bergilir ke rumah-rumah warga.  Pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak PLN agar semua yang daftar terlayani dan jalan sesuai dengan kapasitas mesin. “Paling tidak kita gilir untuk menyalanya, sehingga masyarakat tidak merasa ada perbedaan  perlakuan,” ujarnya.

Ia menegaskan, urusan pemasangan KWH dari jaringan ke rumah warga itu adalah kewenangan PLN. Pemkab menyarankan karena listrik ini barang mewah bagi masyarakat Batuatas. Jika nanti pada saat penyambungan jaringan ke rumah-rumah warga langsung dilayani saja siapa yang sudah memenuhi syarat.

“Tapi tidak ada salahnya kalau pemerintah daerah meminta PLN untuk menghindari gejolak di bawah, apalagi ini tahun politik ada banyak isu liar. Intinya semua yang memenuhi syarat dipasangkan KWH dan dialiri listrik,” ujar Nafiruddin yang juga pelaksana Dirut PDAM Busel ini.

Lanjut Nafiruddin, kalaupun nanti kapasitas mesin tidak mampu . Maka harus dilakukan penggiliran satu desa satu malam misalnya. Digilir. Mesin tetap harus tetap operasional. Hingga menunggu penambahan mesin kedepanya.  “Nanti untuk pemasangan listrik ke rumah-rumah warga nanti digilir tiap desa, sambil menunggu mesin atau penambahan,” jelasnya lagi

Yang menjadi subsidi pemerintah mesin, gedung, lokasi. Untuk jaringan listrik sudah terpasang semua desa. Sesuai data yang dimiliki pihaknya estimasi pelanggan rumah tangga di Kecamatan Batuatas  sekitar 1400-an.

Menurutnya, dalam waktu tidak lewat dari bulan November ini sudah bisa dipasangkan ke rumah-rumah warga. Estimasi anggaran Pemda untuk pengoperasionalan mesin itu sekitar Rp 500 jutaan. Saat ini masih tinggal penambahan kelengkapan teknisnya saja.

Ia menegaskan Pj Bupati Busel menginstruksikan agar supaya listrik di Batuatas itu segera dipercepat pengerjaanya. Kata dia, Pemkab Busel dalam hal ini Pj Bupati memeliki perhatian serius terhadap persoalan listrik di Batuatas. “Pak Bupati selalu menekankan kepada kami jajaranya untuk terus bekerja dengan bukti, bukan janji-janji,” kuncinya.(adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini